Kamis, 21 Februari 2019

5 Alasan Memilih Insan Cendekia Mandiri

Pembukaan kampus baru Insan Cendekia Mandiri di tahun ajaran 2019/2020 ini menjadi perbincangan bagi calon santri dan wali murid. Akankah kampus baru ini punya kualitas dan fasilitas yang mumpuni? Sehingga para orang tua merasa nyaman dan tenang melepas anak-anak mereka menuntut ilmu. Berikut 5 kelebihan kampus Insan Cendekia Mandiri yang membuatnya patut diunggulkan.

1. Tenaga Pendidik Terbaik.
Pimpinan Insan Cendekia Mandiri, Ustadz H Hannan Putra Lc MA yang juga sebagai pendiri ICBS dikenal memiliki banyak pengalaman sebagai praktisi pendidikan. Di bidang keilmuan, beliau termasuk pakar di bidang parenting dan pendidikan keluarga muslim. Background pendidikan beliau sebagai lulusan Universitas Al-Azhar Mesir juga menjadikan beliau sebagai rujukan ilmu di tengah-tengah masyarakat. Beliau mengetuai Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Payakumbuh, pengelola Riset dan Kajian Keislaman Al-Azhar, dan juga menjadi salah satu pakar yang meneliti sejarah Islam.
Di samping itu, Kepala sekolah SMP Insan Cendekia Mandiri, Ustadz H Muhammad Jamil Bakri Lc yang tak lain adalah Pimpinan/ Penanggungjawab Komplek ICBS Harau. Alumnus Universitas Al-Azhar Mesir ini terbiasa mengelola seribu lebih santri yang berada di bawah asuhannya. Sekarang, sang ustadz dipercaya untuk mengepalai SMP Insan Cendekia Mandiri yang hanya ratusan santri dengan harapan bisa menonjolkan kualitas yang lebih dari apa yang dipimpin oleh beliau sebelumnya.
Para guru dan pembina yang ditempatkan di Insan Cendekia Mandiri juga berasal dari guru-guru terbaik yang telah berpengalaman di ICBS. Selain itu, guru-guru mendapatkan pelatihan kependidikan secara berkala. Sehingga mereka mempunyai visi dan arah yang sama dalam mendidik santri.
Para pendidik yang masih muda-muda dan enerjik juga menjadi satu keunggulan dalam mendidik santri. Mereka lebih mudah membaur dengan santri, punya semangat muda, serta energi yang jauh lebih besar.

2. Fasilitas yang Lebih.
Kampus Insan Cendekia Mandiri punya beberapa keistimewaan. Diantaranya, ruang kelas yang ber AC sehingga membuat para santri nyaman menuntut ilmu. Fasilitas ini yang jarang didapatkan pesantren/ sekolah lain. Namun kami memandang fasilitas ini perlu dan layak bagi para santri mengingat cuaca siang yang kurang representatif.
Di samping itu, ada renovasi gedung kampus yang menyeluruh. Sehingga para santri yang masuk tahun ini akan menempati gedung baru, bukan bekas dari kakak kelas mereka. Sarana olahraga juga menjadi hal penting bagi santri putra. Maka pengadaan lapangan futsal, basket, bulu tangkis, dan area outbond menjadi satu keharusan. Insya Allah akan ada di Kampus Insan Cendekia Mandiri.

3. Program Excelent yang sudah Teruji.
Kurikulum dan Model Pendidikan yang diterapkan di Insan Cendekia Mandiri diharapkan lebih tepat sasaran karena sudah teruji sebelumnya di Kampus ICBS. Di samping kurikulum SMP yang sudah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan, ada tambahan kurikulum kepesantrenan yang bertujuan membentuk kepribadian santri. Baik dari segi akhlak, kemandirian, keuletan, kebersahajaan, cerdas dalam bersosial dan mengelola emosi, dan sebagainya. Sehingga bisa melahirkan generasi yang bisa mengusung peradaban di masa mendatang.
Pengembangan bakat dan minat santri juga menjadi hal yang sangat diperhatikan. Karena terbatasnya ruang kelas untuk mengembangkan potensi santri, mereka bisa mengembangkan diri melalui lifeskill, ekstrakurikuler, dan program-program lainnya seperti; Student Day, Market Day, Profession Day, Leadership Training, Khidmah Ijtima'iyyah, Muhadharah, dan sebagainya.
Spesialnya, dengan jumlah santri yang masih sedikit, diharapkan program-program tersebut bisa berjalan lebih optimal. Karena bagaimanapun jua, kuantitas tidak akan pernah berbanding lurus dengan kualitas.

4. Lingkungan yang Asri dan Nyaman.
Walau tidak seindah Kampus ICBS Harau, Kampus Insan Cendekia Mandiri tak kalah nyaman dan asrinya. Malah kalau soal ketenangan, Kampus Insan Cendekia Mandiri lebih tenang karena tidak dibisingkan oleh para turis dan wisatawan. Kampus yang berada di lingkungan persawahan yang alami dan sejuk ini tentu membantu proses belajar. Karena suasana yang kondusif membuat otak menjadi rileks dan nyaman.

5. Lokasi yang Lebih Strategis.
Kampus Insan Cendekia Mandiri berada dekat dari Jalan lintas Payakumbuh - Pekan Baru. Tak sampai satu Kilometer masuk melalui jalan Gajah Mada berjalur dua ke arah Payobasung dari Simpang Tanjung Anau. Jalan yang besar menjadikan kampus ini terhindar dari kemacetan. Hal ini tentu mempermudah akses orang tua di hari penjemputan anak yang tak perlu bermacet-macet di jalan.

Senin, 18 Februari 2019

Berkenalan dengan Pimpinan Pesantren Insan Cendekia Mandiri

H. Hannan Putra, Lc, MA, Lahir di kota kecil Payakumbuh 9 Maret 1986. Tumbuh di keluarga sederhana dan religi. Sejak kecil sudah tampak kecintaannya belajar ilmu agama. Ketika duduk di kelas 4 SD, ia sudah memberi wirid ceramah Ramadhan. Lepas SMP, ia sudah dipercaya memberi Khutbah Idul Fitri di Pesantren Al-Kautsar Tanjung Pati. Ia juga kerap diistilahkan sebagai pewaris darah sang kakek Almarhum Buya Nashruddin Jarun yang merupakan ulama besar dari Sumatera Tengah di zaman kolonial Belanda.

Selepas menamatkan pendidikannya di MAN 2/ MAKN Payakumbuh tahun 2004, Hannan muda mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar Mesir. Ia memilih untuk tinggal di kota kecil Tafahna Al-Asyraf yang jauh dari hiruk-pikuk ibukota Kairo. Tujuannya, agar ia lebih fokus untuk menimba ilmu dari ulama setempat.

Bersama Dubes Qatar
Selain menuntut ilmu di bangku kuliah, ia juga berguru dengan ulama-ulama Mesir. Diantara ulama terkenal yang pernah ia datangi untuk menuntut ilmu seperti; Syaikh Wahid Abdussalam Bali (murid Syaikh Bin Baz dan Al-Utsaimin, penemu metode Ruqyah Syar'iyah), Syaikh Majdi Arafat (ahli hadis terkemuka di Mesir), Syaikh Abdul Badi' (guru besar Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar Mesir), dan ulama-ulama terkenal lainnya.

Di samping bertalaqqi, ia juga digembleng seorang ulama kondang asal negeri Tafahna, Syaikh 'Imad Abu Abdillah yang setiap hari terus mengoreksi dan menerima setoran hafalan Al-Qurannya. Syaikh yang dikenal keras namun penyayang inilah yang mengawal hafalan Al-Qurannya hingga tiga tahun lamanya.

Bersama anak-anak pedalaman saat dikirim ke Walesi Papua
Di usia yang sangat muda, ia berangkat ke tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Selepas haji, ustadz muda yang masih 19 tahun itu juga menuntut ilmu di Masjidil Haram sembari bekerja.

Mendirikan Pesantren Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Payakumbuh

Sepulang dari Mesir tahun 2009, warga Payakumbuh telah melekatkan panggilan Buya Muda pada dirinya. Sebagaimana kebanyakan para muballigh yang pulang kuliah, ia banyak diminta mengisi wirid pengajian di masjid-masjid. Bahkan diminta mengajar TPA/ TPSA di Masjid Baiturrahim Padang Kaduduk.

Dari sanalah bermula ide membuat sekolah bersama Ustadz H Ahmad Maududi Lc MA. Gedung TPA/ TPSA tersebut akhirnya dikontrak dan didirikan Pesantren Terpadu Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Payakumbuh. Berikut surau/ mushalla tak terpakai direnovasi dan dijadikan asrama putra. Berdirilah ICBS di awal Maret 2010.

Membina Remaja Masjid dan Pemuda di Kota Payakumbuh
Selain mengelola pesantren sebagai kepala sekolah termuda di Sumatera Barat, Ustadz muda ini masih terus aktif mengisi wirid pengajian di masjid dan radio. Tak lama setelah itu, ia pun mendirikan radio syariah dan dakwah pertama di kota Payakumbuh.

Melanjutkan Pendidikan dan Menjadi Jurnalis

Setahun setelahnya, ustadz muda yang selalu mengaku kurang ilmu tersebut menerima tawaran beasiswa untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sembari berkuliah, ia terus aktif berdakwah melalui tulisan dan radio. Saat itu, tulisannya kerap menyita perhatian cendekiawan muslim di media online dan cetak. Akhirnya, tahun 2011 ia diminta bergabung dengan salah satu surat kabar Islam terbesar, Republika.

Kerjasama kepesantrenan dengan Sekolah Unggulan Mayasia
Selama menjadi jurnalis di Koran Nasional Republika, ia sudah malang melintang ke berbagai daerah di tanah air. Ustadz muda yang pernah menerbangkan pesawat ini juga pernah dikirim ke pedalaman Papua. Tulisannya tentang Pesantren Walesi yang berada di kaki gunung Jaya Wijaya mendapat apresiasi banyak pihak. Hingga Menteri Pendidikan di era SBY, Muhammad Noeh pun tergerak untuk berkunjung ke pesantren tersebut.

Hingga saat ini, tulisannya di Rubrik Dialog Jumat (terbit setiap hari Jumat di Koran Republika) yakni di kolom Fatwa, Fiqh Muslimah, Uswah, Wawancara, Tuntunan, Ensiklopedi Islam, dan kolom-kolom kajian Islam lainnya masih tetap bisa dinikmati pembaca setianya. Berdua dengan Imam Besar Istiqlal Jakarta Prof Dr Nasaruddin Umar, ia terus berdiskusi tentang bahan-bahan yang akan mereka tulis di Rubrik Dialog Jumat.
Lokasi ICBS Harau sebelum di bangun. Dari kiri; Ustadz
Hannan, Ustadz Ahmad Maududi, Syaikh Ahmad (Ketua
WAMY Asia Pasific), Ustadz Aang Suandi (Ketua
WAMY Indonesia).

Para Kiai di pesantren-pesantren Jawa serta beberapa Guru Besar dari Perguruan Tinggi Islam pernah memberikan apresiasi secara khusus atas tulisan-tulisan sang ustadz. Tulisan-tulisan beliau di Republika pun kerap menjadi objek penelitian dari skripsi para mahasiswa.

Kembali ke Kota Payakumbuh

Awal tahun 2014,Ustadz Hannan diminta pulang dan kembali untuk mengurus Pesantren Terpadu Insan Cendekia Payakumbuh yang ia dirikan dulu. Dengan jabatan sebagai Wakil Pimpinan Pesantren, ia kembali mengurus santri dan aktif memberikan kajian-kajian di masyarakat.

Setelah mengurus pesantren dengan santri yang hampir seribu orang ketika itu, ia pun mengakhiri masa lajangnya dengan mempersunting seorang putri Minang, Aulia Tivani dan kemudian dianugrahi sepasang buah hati Hunaina Aufa Iltizama (putri, 4 tahun) dan Abdurrahman al-Hannan (putra, 4 bulan).
Ustadz Hannan bersama mejelis guru ICBS Payakumbuh


Kajian-kajian sang Ustadz saat ini banyak mengusung tentang pola pendidikan anak di dalam Islam. Hal ini didasarkan background aktivitas beliau yang juga seorang pimpinan pesantren.

Kajian-kajian tafsir tematiknya juga sangat diminati dan ditunggu-tunggu masyarakat. Konsep dakwah yang selalu didengungkannya "mengajak kepada luasnya Islam bukan kepada sempitnya golongan".

Aktivitas lainnya, selain diamanahkan sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kota Payakumbuh, ia juga mendirikan Al-Azhar Centre, sebuah Yayasan yang membidangi riset dan kajian-kajian KeIslaman.
Memberikan ta'lim Kajian Kepesantrenan kepada santri
Yayasan ini beranggotakan alumnus Universitas Al-Azhar Mesir, yakni teman sama-sama berkuliah dengannya dahulu. Ia juga diminta sebagai pembimbing Travel Umrah Al-Azhar Islamic Tour (AIT) dengan ciri khasnya sendiri, yakni "Umrah Sirah Nabawiyah". Sesuai dengan bidang beliau, yakni peniliti dan pakar dengan sejarah Islam.



Bersama Ustadz Adi Hidayat di Kampus ICBS Harau




Blog: www.kajian.icbspayakumbuh.sch.id/
facebook : www.facebook.com/hannanputra
Email: mrhannanputra@gmail.com
instagram/ twitter: @hannanputra

Sabtu, 16 Februari 2019


Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) t.a 2019/2020 Pesantren Insan Cendekia Mandiri Boarding School Payakumbuh

 Pendaftaran               : 10 Januari s/d 20 Maret
 Seleksi                       : 24 Maret 2019
 Pengumuman Lulus  : 31 Maret 2019
 Daftar Ulang             : 1 April s/d 10 April 2019

 Materi Tes :
 Lisan : Bacaan & Hafalan Qur'an, pengetahuan keislaman, psikotes.
 Tulisan : Matematika, PAI, IPA terpadu
 Wawancara Orang Tua

Tempat Seleksi : Kampus ICBS Padang Kaduduk, Jl. RA Kartini Kel Tigo Koto Diateh Kec Payakumbuh Utara Kota Payakumbuh.

Informasi Hubungi :
Kepala Sekolah, Ustadz H. M. Jamil Bakri, Lc ; 082386861026
www.insancendekiamandiri.id/

Senin, 04 Februari 2019

Informasi dan Pendaftaran

Informasi dan Pendaftaran
Bisa menghubungi

0852-6322-2309
(Pimpinan, Ustadz H. Hannan Putra, Lc, MA)

0823-8686-1026 
(Kepala Sekolah, Ustadz H. M. Jamil Bakri, Lc)

0852-6383-4945 
(Bendahara, Ustadzah Melya Isda Sari, S.Pd)


Sabtu, 02 Februari 2019

Seleksi Calon Siswa dengan 2 Ribu Peserta

Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Payakumbuh gelar seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Minggu (26/1). Lebih dari 2000 calon siswa ikuti seleksi pesantren yang diasuh Ustaz Ahmad Maududi dan dipimpin Ustaz Roni Patihan itu. Akibatnya Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota (Luak Limopuluah) diserbu ribuan pengunjung sejak Sabtu siang, (25/1).
“Memang sekitar 80% calon siswa kami berasal luar daerah dari seluruh Indonesia dan mancanegara seperti dari Australia, Malaysia, Jepang, dan seterusnya. Kalau calon siswanya saja lebih 2000 berarti daerah kita ini setidaknya dikunjungi 4000 sampai 5000 orang pada akhir pekan ini, ditambah dengan orang tua maupun keluarga calon siswa masing-masing,” ujar Kepala SMP IT ICBS Payakumbuh Ustaz Eddi Rusydi Arrasyidi, Minggu (27/1).
Pantauan humas ICBS, memang sejak Sabtu sore hingga malam, pusat Kota Payakumbuh terlihat ramai. Kuliner di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta sesak oleh pengunjung. Beberapa hotel dan penginapan di Kota Payakumbuh penuh oleh orang tua/wali bersama calon siswa yang akan mengikuti seleksi ICBS. Bahkan homestay di kawasan Lembah Harau banyak yang penuh oleh keluarga calon siswa.
Selain sektor kuliner dan penginapan, kehadiran PPDB ICBS juga memberikan berkah tersendiri kepada para pedagang busana muslim di Pasar Payakumbuh. “Pokoknya setiap ada program ICBS, alhamdulillah omzet kami naik,” ujar pemilik toko Shafa Marwah Pusat Oleh-oleh Haji dan Umrah, H. Nasrul Nany.
Dengan demikian, kehadiran ICBS turut berkontribusi menghidupkan ekonomi Payakumbuh dan Limapuluh Kota termasuk sektor pariwisata kedua daerah. “Tentunya semoga bisa menambah PAD kedua daerah,” ucap Ustaz Eddi.
Sementara itu, karena membludaknya pendaftar ICBS yang kenaikannya mencapai 100% dibandingkan tahun lalu, maka seleksi PPDB ICBS 2019 dibagi menjadi dua lokasi. “Lokasi pertama di kampus ICBS Harau untuk 1448 calon siswa SMP dan di kampus ICBS Padang Kaduduak untuk 644 calon siswa SMA seleksinya,” tutur Ustaz Eddi
Ustaz Eddi menjelaskan, seleksi PPDB terdiri dari seleksi akademik, seleksi bacaan dan hafalan Qur’an, serta seleksi wawancara. “Seleksi akademik berupa tes tertulis meliputi pelajaran umum seperti matematika, IPA, IPS, dan bahasa,” ucapnya.
Sedangkan wawancara lebih kepada psikotest dan kesiapan mentalnya untuk tinggal di asrama serta berpisah dengan orang tua. “Orang tuanya juga kami wawancarai terkait dengan komitmen dan kepeduliannya terhadap pendidikan anaknya,” tutur Alumni IAIN Batusangkar itu.
Sementara itu, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mengapresiasi keberadaan ICBS beserta program-programnya. Menurutnya, selain ICBS mendukung program-program keagamaan Pemko seperti Payakumbuh Menghafal, Payakumbuh Mengaji, Pesantren Ramadhan, dan Program Akhlak Mulia, ICBS juga turut berkontribusi secara ekonomi terhadap masyarakat Payakumbuh.
“Payakumbuh itu sering bikin iven agar banyak pengunjung sehingga perputaran uang akibat iven itu cukup besar. Nanti masyarakat juga yang akan menikmatinya. Nah ini, dengan adanya ICBS, tanpa ada iven dari pemko, Payakumbuh jadi ramai. Untuk itu, tentu Pemko berterima kasih kepada ICBS,” ujar Riza yang juga menjabat dewan pembina pesantren terfavorit di Sumbar itu.

ICBS Payakumbuh Gelar Seleksi PPDB di Batam

Tingginya minat orang tua di Batam, Kepulauan Riau, untuk menyekolahkan anaknya di Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Payakumbuh membuat pihak ICBS menggelar seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pertama kalinya di kota industri itu. Ada sebanyak 43 calon siswa yang mengikuti seleksi didampingi orang tuanya masing-masing di Kota Batam, Selasa (29/1).
“Alhamdulilah, jumlah yang cukup signifikan pendaftar ICBS dari Batam. Untuk mempermudah orang uta dan calon siswa, kami yang langsung turun ke sini mengingat efisiensi transportasi mereka kalau mengikuti seleksi di Payakumbuh,” ujar Kepala Bagian Umum dan IT ICBS Payakumbuh Ustaz Soni Sandra.
Ustaz Soni mengatakan, rangkaian proses seleksi yang dijalani calon siswa di Batam secara umum sama dengan proses seleksi PPDB di Payakumbuh, Minggu lalu (27/1). “Siswa tetap menjalani proses seleksi tertulis atau akademik, seleksi wawancara, termasuk orang tuanya kami wawancara juga terkait kesiapan mereka untuk menyekolahkan anaknya di ICBS,” tuturnya.
Sementara itu, Pengasuh ICBS Ustaz Ahmad Maududi bersama Ketua Yayasan ICBS Mustafa turut serta dalam rombongan panitia seleksi PPDB di Batam. Ustaz Ahmad Maududi bersyukur jumlah pendaftar ICBS dari Batam melonjak signifikan daripada tahun lalu termasuk dari daerah lain di seluruh Indonesia.
“Kami terus mengembangkan sarana dan prasarana sekolah. Insya Allah di Payobasung kami akan menbuka kampus baru ICBS. Bahkan bukan tidak mungkin di Batam ini bisa juga dijajaki untuk membuka cabang ICBS,” ucapnya.



Pengumuman Hasil PPDB ICBS TA 2019/2020

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Berdasarkan rapat Pimpinan Pesantren Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Payakumbuh, Tanggal 31 januari s.d 1 Februari 2019, maka diputuskan calon peserta didik yang dinyatakan diterima di SMP Insan Cendekia Boarding School, SMA Insan Cendekia Boarding School, dan SMP Insan Cendekia Mandiri Islamic Boarding School dengan nama-nama yang bisa dibaca di link berikut ini.
Atau bisa juga dilihat di facebook Pondok Pesantren Insan Cendekia Boarding School Payakumbuh
FACEBOOK ICBS

Maket Pembangunan Insan Cendekia Mandiri

Lokasi Insan Cendekia Mandiri Menempati lokasi di Jalan Gajah Mada Koto Baru Payobasung Kec Payakumbuh Timur Kota Payakumbuh. Gedung yang ada akan direnovasi total dengan penambahan kelas, saung, serta sarana belajar lainnya. Gedung baru tersebut ditargetkan selesai pada bulan Juni 2019 untuk dipakai di tahun ajaran baru 2019/2020 ini. Jelang Agustus 2019, Siswa baru sudah menempati gedung dan memulai kegiatan belajar-mengajar.

















Selamat Datang di Insan Cendekia Mandiri


Insan Cendekia Mandiri Islamic Boarding School merupakan sekolah berasrama yang dibina langsung oleh Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Payakumbuh dengan model pendidikan serta manajemen yang sama persis. Demikian juga pengelolaan pesantren yang langsung ditangani para asatidz yang berasal dari keluarga besar ICBS.
Insan Cendekia Mandiri hadir untuk menjawab tingginya antusias masyarakat terhadap dunia pendidikan Islam. Khususnya model pendidikan Islam dari ICBS yang telah mendapat hati di masyarakat. Awal tahun 2019 ini, Insan Cendekia Mandiri mulai didirikan oleh pendiri-pendiri ICBS sebagai jawaban dan tanggungjawab moral mereka bagi dunia pendidikan.
Insan Cendekia Mandiri juga mengadopsi kurikulum Pendidikan Nasional yang berpadu dengan kurikulum khusus ICBS. Kurikulum ini telah teruji hampir 1 dasawarsa di kampus ICBS yang disusun dari model sekolah-sekolah unggulan baik dalam dan luar negeri. Model kurikulum tersebut dijalankan oleh Tenaga pendidik terpilih dan sudah dilatih di ICBS Payakumbuh. Mereka lulusan S1 dan S2 terbaik dari berbagai universitas ternama, baik dalam dan luar negeri. Seperti; Seperti Universitas Al-Azhar Mesir, Khautum University Sudan, IIUM Malaysia, LIPIA Jakarta, UI, Unand, UNP, UIN dan sebagainya.
Harapan kami, model pendidikan ini bisa melahirkan generasi penerus bangsa dengan bekal kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Inilah tekad Insan Cendekia Mandiri mempersembahkan generasi penerus bangsa berkualitas ke Tingkat Nasional bahkan Internasional.

H. Hannan Putra, Lc, MA
Pimpinan Insan Cendekia Mandiri


Struktur Insan Cendekia Mandiri

Dewan Pembina
Riza Falepi, ST, MT
(Walikota Payakumbuh)
Erwin Yunaz, MM
(Wakil Wali Kota Payakumbuh)
Drs. H. AH Agustion
(Kepala Dinas Kota Payakumbuh)
Mustafa, MA
(Plt. Kakan Kemenag Kota Payakumbuh)

Dewan Penasehat
H. Ahmad Maududi, Lc, MA
Capt. H. Josrizal Zein. SE. MMH. 
H. Syafrijon Azwar, MA
H. Darwizal Jalil
H. Erman
H. Yos Sariadi, S.Ag
Musthafa
Roni Patihan, Lc


Pimpinan Pesantren
H. Hannan Putra, Lc, MA

Sekretaris Pesantren
Ahmad Husein, S.IQ Al-Hafidz

Bendahara
Melya Isda Sari, S.Pd

Kepala Sekolah SMP Insan Cendekia Mandiri
H. Muhammad Jamil Bakri, Lc

Kepala Asrama
Hafidz Ahmad, Lc